Jumat, 20 Februari 2015

Terapi Nutrisi untuk Penderita Kanker

Nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia menggunakan makanan untuk membentuk energi, mempertahankan kesehatan, pertumbuhan dan untuk berlangsungnya fungsi normal setiap organ dan jaringan tubuh. Kekurangan nutrisi (malnutrisi) dan cachexia memberikan efek yang tidak diinginkan terhadap struktur dan fungsi hampir semua organ dan sistem tubuh. Malnutrisi maupun cachexia pada penderita kanker maupun penyakit kronis lainnya dapat meningkatkan morbiditas (angka kesakitan) dan mortalitas (angka kematian) serta menurunkan kualitas hidup penderita. Penderita dengan malnutrisi maupun cachexia sering tidak dapat mentoleransi terapi berbagai macam terapi termasuk radiasi khemoterapi.
Malnutrisi adalah hilangnya/ penurunan berat badan diatas 10% atau berat badan kurang dari 80% BB ideal, dalam kurun waktu 3 bulan, sedangkan cachexia adalah keadaan malnutrisi yang ditandai dengan anorexia (tidak adanya keinginan untuk makan dan menunjukkan bahwa seseorang tidak mempunyai ketertarikan terhadap semua makananmenyebabkan distress psikologis, perubahan dalam komposisi tubuh, gangguan dalam metabolisme karbohidrat, lemak dan protein, cairan jaringan, keseimbangan asam basa, kadar vitamin dan elektrolit, penurunan berat badan, muscle wasting, asthenia, depresi, nausea kronik dan anemia yang menyebabkan stress psikologis, perubahan dalam komposisi tubuh, gangguan dalam metabolisme karbohidrat, lemak dan protein, cairan jaringan, keseimbangan asam basa, kadar vitamin dan elektrolit.
Tingkat malnutrisi pada penderita kanker tergantung pada jenis tumor, stadium, organ yang terlibat, terapi antikanker, kondisi non malignan yang menyertainya seperti diabetes melitus, penyakit saluran cerna dan lain-lain. Pada penelitian multisenter terhadap 12 jenis kanker, prevalensi penurunan berat badan (BB) sebesar 31%-40% pada penderita kanker payudara, kanker hematologik dan sarcoma; 54%-64% pada penderita
kanker colon, prostate dan paru, serta > 80% pada penderita dengan kanker pancreas dan lambung. Terapi kanker juga berpengaruh terhadap status nutrisi penderita. Pada suatu penelitian didapatkan > 40% penderita yang mendapat terapi kanker (bedah, kemoterapi dan radiasi) mengalami malnutrisi.
Penentuan status nutrisi pada penderita kanker didasarkan oleh dua jenis pemeriksaan yaitu pemeriksaan fisik yang meliputi data antropometri dan pola makan serta data laboratorium yang meliputi kadar protein serum.
kebutuhan makro nutrien bagi penderita kanker disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pasien, karena kebutuhan setiap individunya berbeda, tergantung kondisi fisik dan stadium kanker yang diderita. sedangkan asupan mikronutrien sangat diperlukan oleh penderita kanker sebagai antioksidan yang menangkal radikal bebas dan menghambat pertumbuhan kanker itu sendiri.

0 komentar:

Posting Komentar