Sabtu, 03 Mei 2014

Pemeriksaan Kadar Bilirubin dan Urobilinogen dalam Urine

A.    JUDUL
Pemeriksaan Kadar Bilirubin dan Urobilinogen dalam Urine

B.     PENANGGUNG JAWAB
Izzatun Nadia (J310120009)

C.     TUJUAN
Mengetahui adanya bilirubin dan urobilinogen dalam urine

D.    PRINSIP
1.      Bilirubin
Urine bila dikocok kuat-kuat akanmenimbulkan busa berwarna kuning
2.      Urobilinogen
Urine dengan penambahan pada reagen benedict akan timbul warna merah

E.     TINJAUAN PUSTAKA
Urine adalah cairan sisa yang dieksresikan oleh ginjal yang dikeluarkandari dalam tubuh melalui proses urinasi. Eksresi urine diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh (tehniklogika, 2012).
Urine terdiri dari air dan bahan terlarut berupa sisa metabolismeseperti urea, garam terlarut dan materi organik. Cairan dan materi penyusun urin berasal dari darah dan cairan intrastitiel. Komposisi urineberubah selama proses reardsorbsi (tekniklogika, 2012).
Dalam urine normal, tidak mengandung protein dan glukosa, tetapi mengandung bahan-bahan seperti:
1.      Air, urea, dan amonia yang merupakan sisa pembakaran protein
2.      Garam-garam mineral terutama NaCl
3.      Zat-zat berlebih dalam darah seperti vitamin B, vitamin C, obat-obatan dan hormon (kirana, 2013).
Bilirubin adalah senyawa pigmen berwarna kuning yang merupakan produk katabolisme enzimatik biliverdin reduktase (wikipedia).
Urobilin adalah pigmen alami dalam urine yang menghasilkan warna kuning. Ketika urine kental, urobilin dapat membenuk warna orange kemerahan yang intensitasnya bervariasi dengan drajat oksidasi (kamus kesehatan).
Bilirubin adalah produk perombakan hemoglobin oleh  sel-sel retikuloendotel yang tersebar diseluruh tubuh. Bilirubin bersifat tidak larut air, kemudiandikonjugasi oleh hati sehingga dapat larut air. Bilirubin akan dirubah oleh bakteri dalam usus halus menjadi urobilinogen. Karena proses oksidasi urobilinogen akan berubah menjadi urobilin, yaitu zat yang memberi warna khas pada urine (kiana, 2013).
Pada kondisi normal, urine tidak mengandung bilirubin. Adanya bilirubin dalam urine dalam urine mengidentifikasikan adanya kerusakan sel hati atau adanya sumbatan pada saluran empedu.peningkatan urobilin dalam urine menggambarkan adanya kerusakan sel hati atauperombakan hemoglobin yang meningkat. Sedangkan ketika terjadi endapan pada saluran empedu, urobilin tidak dijumpai dalam urine (kiana, 2013).

F.      ALAT DAN BAHAN
1.      Alat
a.       Urobilinogen
·      Gelas ukur 10ml
·      Pipet tetes
·      Tabung reaksi
·      Rak tabung
b.      Bilirubin
·      Gelas ukur 10ml
·      Pipet tetes
·      Tabung reaksi
2.      Bahan
a.       Urobilinogen
·      Urine 2,5ml
·      Reagen ehrlich 5tetes
b.      Bilirubin
·      Urine 5ml

G.    CARA KERJA
1.      Bilirubin
5ml urine dipipet dan dimasukkan dalam tabung reaksi

Urine dikocok kuat-kuat

Diperhatikan perubahan warna yang terjadi
Penilaian: negatif  (-) bila busa tidak berwarna
               Positif (+) bila busa berwarna kuning





2.      Urobilinogen
2,5ml urine dipipet dan dimasukkan dalam tabung reaksi
 


Ditetesi dengan 5 tetes reagen ehrlich sambil dibolak-balik

Ditunggu 5 menit
 


Diperhatikan perubahanwarna yang terjadi
Penilaian: negatif (-) bila tidak berubah warna
               Positif (+) bila timbul warna merah

H.    HASIL PENGAMATAN
1.      Bilirubin
sampel
perlakuan
Hasil pengamatan
Keterangan
5ml urine
-



Urine berwarna kuning
5ml urine
Dikocok kuat-kuat

 
                                
 


Setelah dikocok kuat-kuat, urine berbusa dan tidak berwarna

2.      Urobilinogen
sampel
perlakuan
Hasil pengamatan
Keterangan
2,5ml urine
Ditetesi 5 tetes reagen ehrlich




Warna tidak berubah (tetap kuning)
2,5ml urine+reagen ehrlich
Didiamkan 5 menit




Tidak ada perubahan warna (tetap kuning)

Tabel hasil pengamatan bilirubin
kel
sampel
Perubahan warna
keterangan
1
1
Busa tidak berwarna
Negatif (-)
2
10
Busa tidak berwarna
Negatif (-)
3
3
Busa tidak berwarna
Negatif (-)
4
4
Busa tidak berwarna
Negatif (-)
6
6
Busa tidak berwarna
Negatif (-)
7
7
Busa tidak berwarna
Negatif (-)
8
8
Busa tidak berwarna
Negatif (-)
9
9
Busa tidak berwarna
Negatif (-)
10
10
Busa tidak berwarna
Negatif (-)




Tabel hasil pengamatan urobilinogen
kel
sampel
Perubahan warna
Keterangan
1
1
Merah muda
Positif (+)
2
10
Merah muda
Positif (+)
3
3
Merah muda
Positif (+)
4
4
Merah muda
Positif (+)
6
6
Merah
Positif (+)
7
7
Kuning
Negatif (-)
8
8
Kuning
Negatif (-)
9
9
Merah muda
Positif (+)
10
10
Merah muda
Positif (+)













I.       PEMBAHASAN
Pada percobaan ini dilakukan pemeriksaan kandungan bilirubin dan urobilinogen dalam urine. Percobaan ini dilakukan dengan metode kualitatif sehingga dibutuhkan ketajaman penglihatan untuk mengamati hasil percobaan.
Percobaan untuk mengetahui adanya bilirubin dalam urine dilakukan dengan melakukan pengocokan pada 5ml urine hingga muncul buih dandiamati warnanya. Jika buih yang dihasilkan dari pengocokan tersebut berwarna kuning, maka urine dinyatakan positif menganding bilirubin. Jika buih yang dihasilkan dari pengocokan tersebut berwarna putih atau tidak berwarna, maka urine dinyatakan negatif menganding bilirubin.
Pada sampel urine kelompok kami, setelah dilakukan pengocokan buih yang dihasilkan berwarna putih, maka sampel urine dapat dinyatakan tidak mengandung bilirubin.
Percobaan untuk menyatakan adanya urobilinogen dalam urine dilakukan dengan penambahan reagen ehlich sebanyak 5 tetes dalam 2,5ml sampel urine sambil dibolak-balik ketika melakukanpenambahan reagen dan kemudian didiamkan selama 5 menit. Jika setelah 5 menit didapati perubahan warna menjadi merah, maka sampel urine dapat dinyatakan positif mengandung urobilinogen. Jika setelah 5 menit tidak ada perubahan warna, maka sampel urine dinyatakan negatif mengandung urobilinogen.
Urobilinogen sering didapat dalam urine karena urobilinogen merupakan suatu zat hasil perombakan hemoglobin yang digunakan untuk memberi warna urine. Kadar eksresi urobilinogen normal dalam urine adalah 1-4mg/24jam. Jika didapati kadar urobilinogen lebih dari kadar normal, maka kemungkinan terdapat kerusakan hati atau berlebihnya Hb yang dirombak oleh hati (kiana, 2103)
Sampel urine kelompok kami setelah ditambah reagen dan didiamkan selama 5 menit  tidak didapati perubahan warna, sehingga warna sampel tetap kuning dan dinyatakan tidakmengandung urobilinogen.

J.       KESIMPULAN
Pada sampel urine kelompok kami (sampel 7):
1.      Tidak mengandung bilirubin
2.      Tidak mengandung urobilinogen


K.    DAFTAR PUSTAKA
Sacher, ronald.A. 2002. Tinjauan klinis hasil pemeriksaan laboratorium. Jakarta: penerbit buku kedokteran.
Fadilahluthfi17.wordpress.com/2012/10/16/kandungan-urine-dalam-kondisi-normal/
Id.wikipedia.org/wiki/bilirubin
Kesehatanjurnal.blogspot.com/2012/01/pemeriksaan-bilirubin-pada-urine/
Kianaputrisanusi.blogspot.com/2013/03/semua-tentang-urine-manusia
Kamuskesehatan.com

Tekhniklogika.blogspot.com/2012/03/kandungan_urine

0 komentar:

Posting Komentar