A.
JUDUL
Pemeriksaan
Kadar Bilirubin dan Urobilinogen dalam Urine
B.
PENANGGUNG
JAWAB
Izzatun
Nadia (J310120009)
C.
TUJUAN
D.
PRINSIP
1.
Bilirubin
Urine
bila dikocok kuat-kuat akanmenimbulkan busa berwarna kuning
2.
Urobilinogen
Urine
dengan penambahan pada reagen benedict akan timbul warna merah
E.
TINJAUAN
PUSTAKA
Urine
adalah cairan sisa yang dieksresikan oleh ginjal yang dikeluarkandari dalam
tubuh melalui proses urinasi. Eksresi urine diperlukan untuk membuang
molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga
homeostasis cairan tubuh (tehniklogika, 2012).
Urine
terdiri dari air dan bahan terlarut berupa sisa metabolismeseperti urea, garam
terlarut dan materi organik. Cairan dan materi penyusun urin berasal dari darah
dan cairan intrastitiel. Komposisi urineberubah selama proses reardsorbsi
(tekniklogika, 2012).
Dalam
urine normal, tidak mengandung protein dan glukosa, tetapi mengandung
bahan-bahan seperti:
1.
Air,
urea, dan amonia yang merupakan sisa pembakaran protein
2.
Garam-garam
mineral terutama NaCl
3.
Zat-zat
berlebih dalam darah seperti vitamin B, vitamin C, obat-obatan dan hormon
(kirana, 2013).
Bilirubin adalah
senyawa pigmen berwarna kuning yang merupakan produk katabolisme enzimatik
biliverdin reduktase (wikipedia).
Urobilin adalah pigmen
alami dalam urine yang menghasilkan warna kuning. Ketika urine kental, urobilin
dapat membenuk warna orange kemerahan yang intensitasnya bervariasi dengan
drajat oksidasi (kamus kesehatan).
Bilirubin adalah produk
perombakan hemoglobin oleh sel-sel
retikuloendotel yang tersebar diseluruh tubuh. Bilirubin bersifat tidak larut
air, kemudiandikonjugasi oleh hati sehingga dapat larut air. Bilirubin akan dirubah
oleh bakteri dalam usus halus menjadi urobilinogen. Karena proses oksidasi
urobilinogen akan berubah menjadi urobilin, yaitu zat yang memberi warna khas
pada urine (kiana, 2013).
Pada kondisi normal,
urine tidak mengandung bilirubin. Adanya bilirubin dalam urine dalam urine mengidentifikasikan
adanya kerusakan sel hati atau adanya sumbatan pada saluran empedu.peningkatan
urobilin dalam urine menggambarkan adanya kerusakan sel hati atauperombakan
hemoglobin yang meningkat. Sedangkan ketika terjadi endapan pada saluran
empedu, urobilin tidak dijumpai dalam urine (kiana, 2013).
F.
ALAT
DAN BAHAN
1.
Alat
a.
Urobilinogen
· Gelas ukur 10ml
· Pipet tetes
· Tabung reaksi
· Rak tabung
b.
Bilirubin
· Gelas ukur 10ml
· Pipet tetes
· Tabung reaksi
2.
Bahan
a.
Urobilinogen
· Urine 2,5ml
· Reagen ehrlich 5tetes
b.
Bilirubin
· Urine 5ml
G.
CARA
KERJA
1.
Bilirubin
5ml urine dipipet dan
dimasukkan dalam tabung reaksi
Urine dikocok kuat-kuat
Diperhatikan perubahan warna yang
terjadi
Penilaian:
negatif (-) bila busa tidak berwarna
Positif (+) bila busa berwarna
kuning
2.
Urobilinogen
2,5ml urine dipipet dan dimasukkan dalam
tabung reaksi
Ditetesi dengan 5 tetes
reagen ehrlich sambil dibolak-balik
Ditunggu 5 menit
Diperhatikan perubahanwarna yang terjadi
Penilaian:
negatif (-) bila tidak berubah warna
Positif (+) bila timbul warna
merah
H.
HASIL
PENGAMATAN
1.
Bilirubin
sampel
|
perlakuan
|
Hasil
pengamatan
|
Keterangan
|
||||
5ml
urine
|
-
|
|
Urine
berwarna kuning
|
||||
5ml
urine
|
Dikocok
kuat-kuat
|
|
Setelah
dikocok kuat-kuat, urine berbusa dan tidak berwarna
|
2.
Urobilinogen
sampel
|
perlakuan
|
Hasil
pengamatan
|
Keterangan
|
|||
2,5ml
urine
|
Ditetesi
5 tetes reagen ehrlich
|
|
Warna
tidak berubah (tetap kuning)
|
|||
2,5ml
urine+reagen ehrlich
|
Didiamkan
5 menit
|
|
Tidak
ada perubahan warna (tetap kuning)
|
Tabel hasil pengamatan
bilirubin
kel
|
sampel
|
Perubahan warna
|
keterangan
|
1
|
1
|
Busa tidak berwarna
|
Negatif (-)
|
2
|
10
|
Busa tidak berwarna
|
Negatif (-)
|
3
|
3
|
Busa tidak berwarna
|
Negatif (-)
|
4
|
4
|
Busa tidak berwarna
|
Negatif (-)
|
6
|
6
|
Busa tidak berwarna
|
Negatif (-)
|
7
|
7
|
Busa tidak berwarna
|
Negatif (-)
|
8
|
8
|
Busa tidak berwarna
|
Negatif (-)
|
9
|
9
|
Busa tidak berwarna
|
Negatif (-)
|
10
|
10
|
Busa tidak berwarna
|
Negatif (-)
|
Tabel hasil pengamatan
urobilinogen
kel
|
sampel
|
Perubahan warna
|
Keterangan
|
1
|
1
|
Merah muda
|
Positif (+)
|
2
|
10
|
Merah muda
|
Positif (+)
|
3
|
3
|
Merah muda
|
Positif (+)
|
4
|
4
|
Merah muda
|
Positif (+)
|
6
|
6
|
Merah
|
Positif (+)
|
7
|
7
|
Kuning
|
Negatif (-)
|
8
|
8
|
Kuning
|
Negatif (-)
|
9
|
9
|
Merah muda
|
Positif (+)
|
10
|
10
|
Merah muda
|
Positif (+)
|
I.
PEMBAHASAN
Pada
percobaan ini dilakukan pemeriksaan kandungan bilirubin dan urobilinogen dalam
urine. Percobaan ini dilakukan dengan metode kualitatif sehingga dibutuhkan
ketajaman penglihatan untuk mengamati hasil percobaan.
Percobaan
untuk mengetahui adanya bilirubin dalam urine dilakukan dengan melakukan
pengocokan pada 5ml urine hingga muncul buih dandiamati warnanya. Jika buih
yang dihasilkan dari pengocokan tersebut berwarna kuning, maka urine dinyatakan
positif menganding bilirubin. Jika buih yang dihasilkan dari pengocokan
tersebut berwarna putih atau tidak berwarna, maka urine dinyatakan negatif
menganding bilirubin.
Pada
sampel urine kelompok kami, setelah dilakukan pengocokan buih yang dihasilkan
berwarna putih, maka sampel urine dapat dinyatakan tidak mengandung bilirubin.
Percobaan
untuk menyatakan adanya urobilinogen dalam urine dilakukan dengan penambahan
reagen ehlich sebanyak 5 tetes dalam 2,5ml sampel urine sambil dibolak-balik
ketika melakukanpenambahan reagen dan kemudian didiamkan selama 5 menit. Jika
setelah 5 menit didapati perubahan warna menjadi merah, maka sampel urine dapat
dinyatakan positif mengandung urobilinogen. Jika setelah 5 menit tidak ada
perubahan warna, maka sampel urine dinyatakan negatif mengandung urobilinogen.
Urobilinogen
sering didapat dalam urine karena urobilinogen merupakan suatu zat hasil
perombakan hemoglobin yang digunakan untuk memberi warna urine. Kadar eksresi
urobilinogen normal dalam urine adalah 1-4mg/24jam. Jika didapati kadar
urobilinogen lebih dari kadar normal, maka kemungkinan terdapat kerusakan hati
atau berlebihnya Hb yang dirombak oleh hati (kiana, 2103)
Sampel
urine kelompok kami setelah ditambah reagen dan didiamkan selama 5 menit tidak didapati perubahan warna, sehingga
warna sampel tetap kuning dan dinyatakan tidakmengandung urobilinogen.
J.
KESIMPULAN
Pada
sampel urine kelompok kami (sampel 7):
1.
Tidak
mengandung bilirubin
2.
Tidak
mengandung urobilinogen
K.
DAFTAR
PUSTAKA
Sacher,
ronald.A. 2002. Tinjauan klinis hasil
pemeriksaan laboratorium. Jakarta: penerbit buku kedokteran.
Fadilahluthfi17.wordpress.com/2012/10/16/kandungan-urine-dalam-kondisi-normal/
Id.wikipedia.org/wiki/bilirubin
Kesehatanjurnal.blogspot.com/2012/01/pemeriksaan-bilirubin-pada-urine/
Kianaputrisanusi.blogspot.com/2013/03/semua-tentang-urine-manusia
Kamuskesehatan.com
Tekhniklogika.blogspot.com/2012/03/kandungan_urine
0 komentar:
Posting Komentar