Percobaan
enzimatik urine
B.
PENANGGUNG
JAWAB
Izzatun
Nadia (J310120009)
C.
TUJUAN
Percobaan
ini memiliki tujuan:
1.
Mengetahui
adanya enzimatik terhadap ureum dalam urine
2.
Mengetahui
adanya enzimatik terhadap garam urat dalam urine
3.
Mengetahui
adanya enzimatik terhadap garam amonium dalam urine
D.
PRINSIP
1.
Urine
dan beberapa tetes fenol merah dan Na2CO3 2% serta
penambahanasam asetat akan berwarna kuning.
2.
Urine
dengan penambahan benedict dan Na2CO3 antidrat akan
berwarna biru.
3.
Urine
dengan penambahan Na2CO3 dan PP akan berwarna merah muda.
E.
TINJAUAN
PUSTAKA
Urine
adalah suatu cairan esensial dari hasil metabolisme nitrogen dan sulfur, garam
anorganik dan pigmen-pigmen. Urine biasanya berwarna kekuning-kuningan walaupun
dalam keadaan normal banyak variasinya. Urine adalah keluaran ahir yang
dihasilkan oleh ginjal. Sebagai akibat dari kelebihan urine dari penyaringan
unsur-unsur plasma. Proses pembentukan urine dalam ginjal meliputi proses
filtrasi, readsorbsi dan augmentasi (abdul, 2012).
Senyawa-senyawa
yang terdapat dalam urine yaitu senyawa organik, anorganik, dan zat-zat lain.
Urea adalah hasil ahir dari metabolisme protein, urea merupakan 80-90% dari
nitrogen urine total. Eksresi urea eningkat ketika katabolisme protein
meningkat. Asam urat adalah hasil ahir terpenting dari oksidasi purin dalam
tubuh. Asam urat tidak hanya berasal dari nukleoprotein makanan, tetapi juga
berasal daripemecahan nukleoprotein dalam tubuh. Asam urat sangat sulit larut
dalam air, tetapi bentuk garamnya larut dalam urine, ditemukan sekitar 0,5-1,0
gram dalam urine normal (abdul, 2012).
Tiap
harinya tubuh mengeluarkan urine sebanyak 600-2000cc. Dalam urine, terkandung
senyawa yang normal dan terdapat pula senyawa-senyawa abnormal dalam urine.
Senyawa normal yang terkandung dalam urine adalah ureum, amonia, kreatin dan
kreatinin, asam urat, asam amino, allantoin, clorida, sulfat, fosfat, mineral
dan oksalat. Senyawa-senyawa lain yang terdapat dalam urine selain senyawa
normal, merupakan senyawa abnormal yang diakobatkan oleh kerusakanorgan ginjal
atau hati (yoga, 2013).
F.
ALAT
DAN BAHAN
1.
Enzimatik
terhadap ureum
a. alat
|
b. bahan
|
· tabung
reaksi
|
· Urine
2ml
|
· Gelas
ukur 10ml
|
· Fenol
merah 3 tetes
|
· Waterbath
60oC
|
· Na2CO3
2% 3 tetes
|
· Pipet
tetes
|
· Glacial
100% 3 tetes
|
· spatula
|
· Tepung
kedelai 1sdt
|
2.
Enzimatik
terhadap garam urat
c. alat
|
d. bahan
|
· tabung
reaksi
|
· Urine
2ml
|
· Gelas
ukur 10ml
|
· Benedict
3-5 tetes
|
· Pipet
tetes
|
· Na2CO3
antidrat 50mg
|
3.
Enzimatik terhadap
garam amonium
e. alat
|
f. bahan
|
· tabung
reaksi
|
· Urine
2ml
|
· Gelas
ukur 10ml
|
· Na2CO3
2% 3-5 tetes
|
· Waterbath
|
· Indikator
PP
|
· Pipet
tetes
|
|
· Objek
glass
|
|
G.
CARA
KERJA
1.
Enzimatik
terhadap ureum
2ml urine dimasukkan dalam tabung reaksi
Ditambah beberapa tetes fenol merah dan
Na2CO3 2%
Ditambah beberapa tetes glacial 100%
Dipanaskan dalam waterbath 60oC
selama 10 menit
Ditambah 1 sdt tepung kedelai dan
diamati perubahan warnanya
Indikasi:
posotif (+) jika warna berubah menjadi merah
Negatif
(-) jika warna berubah menjadi kuning
2.
Enzimatik
terhadap garam urat
2ml urine dimasukkan dalam tabung reaksi
Ditambah 3-5 tetes benedict dan 50mg Na2CO3
antidrat
Diamati perubahan warnanya
Indikasi:
positif (+) jika warna menjadi biru
Negatif
(-) jika tidak berubah warna
3.
Enzimatik
terhadap garam amonium
2ml urine dimasukkan dalam tabung reaksi
Ditambah 3-5 tetes karutan Na2CO3
2%
Dipanaskan dalam waterbath 10 menit........
A
Objek
glass ditetesi oleh indikator PP..... B
Uap
dari A ditangkap oleh B dengan membalikkan B di atas uap A.
Indikasi:
positif (+) jika B berubah warna merah
Negatif
(-) jika B tidak berubah warna
H.
HASIL
PENGAMATAN
1.
Enzimatik
terhadap ureum
sampel
|
perlakuan
|
Hasil
pengamatan
|
Keterangan
|
|||
2ml
urine
|
Ditambah
fenol merah dan Na2CO3 (3 tetes)
|
|
Setelah
dilakukan penambahan, warna berubah menjadi merah
|
|||
|
Ditambah
glacial 100% (3 tetes)
|
|
Warna
merah pada sampel berubah menjadi kuning setelah ditambah glacial 100%
|
|||
|
Inkubasi
10 menit
|
|
Setelah
inkubasi, warna tetap kuning
|
|||
|
Ditambah
tepung kedelai 1 sdt
|
|
Warna
tetap kuning tetapi menjadi lebih keruh
|
2.
Enzimatik
terhadap garam urat
sampel
|
perlakuan
|
Hasil
pengamatan
|
Keterangan
|
|||
2ml
urine
|
Ditambah
benedict (5 tetes)
|
|
Penambahan
benedict menghasilkan warna biru
|
|||
|
Ditambah
50mg Na2CO3 antidrat
|
|
Warna
sampel berubah menjadi hijau kebiruan
dan terdapat endapan
|
3.
Enzimatik
terhadap garam urat
sampel
|
perlakuan
|
Hasil
pengamatan
|
Keterangan
|
|||
2ml
urine
|
Ditambah
Na2CO3 2% (5 tetes)
|
|
Tidak
ada perubahan warna
|
|||
|
Inkubasi
10 menit
|
|
Tidak
ada perubahan warna
|
|||
Indikator
PP
|
Diteteskan
diatas objek glass
|
|
Indikator
PP tidak berwarna
|
|||
Urine+
Na2CO3 2% mendidih
|
Ditutup
dengan objek glass yang telah ditetesi indikator PP
|
|
Indikator
PP tidak berubah warna setelah menangkap uap urine dan Na2CO3
|
kel
|
sampel
|
Terhadap ureum
|
Terhadap garam urat
|
Terhadap garam amoium
|
1
|
1
|
Kuning (-)
|
Biru (+)
|
Bening (-)
|
2
|
10
|
Kuning (-)
|
Biru (+)
|
Merah muda (+)
|
3
|
3
|
Kuning (-)
|
Biru kehijauan (+)
|
Merah (+)
|
4
|
4
|
Kuning (-)
|
Biru (+)
|
Merah (+)
|
6
|
6
|
Kuning (-)
|
Biru (+)
|
Bening (-)
|
7
|
7
|
Kuning (-)
|
Biru keruh (+)
|
Bening (-)
|
8
|
8
|
Kuning (-)
|
Biru kehijauan (+)
|
Bening (-)
|
9
|
9
|
Kuning (-)
|
Biru kehijauan (+)
|
Merah (+)
|
10
|
10
|
Kuning (-)
|
Biru keruh (+)
|
Bening (-)
|
I.
PEMBAHASAN
Pada
percobaan ini dilakukan tiga jenis percobaan yang bertujuan membuktikan adanya
aktifitas enzim terhadap ureum, garam urat dan garam amonium dalam urine.
Percobaan
enzimatik terhadap ureum dilakukan dengan melakukan penambahan fenol merah dan Na2CO3
2% ke dalam 2ml sampel urine. Percampuran ini menghasilkan warna merah muda.
Setelah dilakukanpenambahan glacial 100% warna sampel berubah menjadi kuning.
Kemudian setelah dilakukan inkubasi dengan suhu 60oC selama 10menit,
warna sampel tetap kuning.
Setelah
inkubasi, sampel ditambah dengan tepung kedelai warna sampel menjadi kuning
cerah, hal ini diakibatkan adanya enzim urease dalam tepung kedelai bereaksi
dengan urea yang ada pada urine sehingga terjadi reaksi enzimatik, yaitu
hidrolisis urea dalam urine oleh urease dalam tepung kedelai (poediadi, 1994).
Percobaan
enzimatik terhadap garam urat dilakukan dengan penambahan benedict sehingga
menghasilkan warna biru. Setelah dilakukan penambahan serbuk Na2CO3
antidrat warna berubah menjadi hijau kebiruan dan timbul endapan.
Hasil
tersebut menunjukkan bahwa dalam urine terdapat garam urat yang dapat mereduksi
benedict sehingga menghasilkanendapan. Benedict mengandung CuSO4,
ion Cu2+ dari CuSO4 direduksi menjadi Cu+ dan
membentuk Cu2O dan mengendap (poedjiadi, 1994).
Percobaan
enzomatis terhadap garam amonium ini dilakukan untuk mengetahui adanya garam
amonium dalam urine. Adanya garam amonium ditandai dengan timbulnya warna merah
pada objek glass yang telah dibasahi oleh fenolftalin (PP). Warna
merahmenunjukkan adanya garam amonium atau gas NH3 yang mudah
menguap (abdul, 2012).
J.
KESIMPULAN
Dari
hasil percobaan yangtelah dilakukan, maka didapatkan hasil dari sampel kelompok
kami adalah:
1.
Sampel
urine negatif untuk enzimatik terhadap ureum
2.
Sampel
urine positif untuk enzimatik terhadap garam urat
3.
Sampel
urine negatif untuk enzimatik terhadap garam amonium
K.
DAFTAR
PUSTAKA
Evelyn,
C.D.1993. anatomi dan fisiologi untuk
paramedis. PT gramedia, Jakarta
Ganong.2003.fisiologi kedokteran. Gajah mada press,
Yogyakarta
Poedjiadi,
A.1994. dasar-dasar biokimia.
Penerbit universitas indonesia, Jakarta
Adirasoziety.blogspot.com/2012/08/makalah-biokimia-urine
Docstoc.com
Dokterarrazi.wordpress.com/2013/04/02/pemeriksaan-urine-secara-biokimia/
laporan yang siip
BalasHapus