Minggu, 25 Januari 2015

Infeksi Saluran Kemih


Sistem perkemihan atau sistem urinaria, adalah suatu sistem dimana terjadinya proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih di pergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih). Saluran kemih terdiri dari beberapa organ yang terdiri dari ginjal, pelvis ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra.

Infeksi saluran kemih merupakan suatu keadaan patologis yang sudah sangat lama dikenal. Infeksi ini juga merupakan penyakit infeksi bakterial tersering dan bertanggung jawab terhadap morbiditas khususnya pada wanita dalam kelompok usia seksual aktif.
Patofisiologi terjadinya infeksi saluran kemih dapat diakibatkan oleh adanya bakteri patogen yang masuk ke dalam saluran kemih. Mikroorganisme yang biasanya menjadi penyebab dari terjadinya infeks saluran kemih antara lain Pseudomonas, Proteus, Klebsiella, Escherichia Coli, Enterobacter, staphylococcus epidemidis dan enterococci. Mikroorganisme tersebut dapat masuk dalam saluran kemih yaitu melalui jalur asending ataupun hematogen.
Secara Asending, masuknya mikroorganisme dalam kandung kemih, antara lain dikarenakan adanya faktor anatomi dimana pada wanita uretra yang dimiliki lebih pendek dari pada laki- laki sehingga insiden terjadinya ISK lebih tinggi, faktor tekanan urin saat miksi, kontaminasi fekal, Pemasangan alat kedalam traktus urinarius (pemeriksaan sistoskopik, pemakaian kateter) maupun adanya dekubitus yang terinfeksi.
Secara Hematogen, biasanya infeksi saluran kemih terjadi pada pasien yang sistem imunnya rendah sehingga mempermudah penyebaran infeksi secara hematogen. Ada beberapa hal yang mempengaruhi struktur dan fungsi ginjal sehingga mempermudah penyebaran hematogen, yaitu adanya bendungan total urin yang mengakibatkan distensi kandung kemih, bendungan intrarenal akibat jaringan.

Sisa urin dalam kandung kemih yang meningkat mengakibatkan distensi yang berlebihan sehingga menimbulkan nyeri, keadaan ini mengakibatkan penurunan resistensi terhadap invasi bakteri. Residu kemih dalam vesika urinaria dapat menjadi media pertumbuhan bakteri yang selanjutnya akan mengakibatkan gangguan fungsi saluran kemih, kemudian keadaan ini secara hematogen menyebar keseluruh traktus urinarius. Selain itu beberapa hal yang menjadi predisposisi ISK antara lain adanya obstruksi aliran kemih proksimal yang mengakibatkan penimbunan cairan bertekanan dalam pelvis ginjal dan ureter yang disebut sebagai hidronefroses. Penyebab umum obstruksi adalah jaringan parut pada ginjal, batu neoplasma dan hipertropi prostat yang sering ditemukan pada laki-laki dengan usia diatas 60 tahun.
Penyakit infeksi pada saluran kemih dapat diklasifikasikan sebagai brikut:
a.       Uretritis
Merupakan infeksi saluran kemih bagian terluar yang dapat disebabkan oleh penyakit menular seksual ataupun kuman penyebab infeksi saluran kemih. Penyebab tersering uretritis adalah gonorea dan klamidia disusul dengan penyakit menular seksual lainnya. Penyebab lainnya adalah iritasi akibat bahan kimia (sabun, iosion, jel kontrasepsi), lecet akibat gesekan mekanis, atau akibat penyempitan uretra.
Uretritis biasanya ditandai dengan adanya gejala seperti , mukosa memerah dan edema, terdapat cairan eksudat yang purulent, ada ulserasi pada uretra, adanya rasa gatal yang menggelitik, good morning sign, adanya nanah awal miksi, nyeri pada awal miksi, kesulitan untuk memulai miksi, nyeri pada bagian abdomen.

b.      Sistitis
Merupakan infeksi pada kandung kemih yang terjadi akibat perjalaran infeksi dari uretra. Sistitis umumnya terjadi pada pria dengan kelainan anatomis gangguan pengosongan kandung kemih atau pada mereka yang dipasang kateter (selang berkemih).
Sistitis ditandai dengan adanya gejala seperti disuria (nyeri waktu berkemih), peningkatan frekuensi berkemih, perasaan ingin berkemih, adanya sel-sel darah putih dalam urin, nyeri punggung bawah atau suprapubic dan demam yang disertai adanya darah dalam urin pada kasus sistitis yang parah.

c.       Pielonefritis
Infeksi pada ginjal yang terutama terjadi akibat infeksi yang menjalar dari saluran kemih bagian bawah. Namun infeksi dapat juga terjadi melalui kuman yang terbawa di dalam darah. Infeksi pada ginjal dapat bersifat fatal, dan juga merupakan salah satu pencetus terbentuknya batu ginjal. Pielonefritis akut biasanya memperlihatkan gejala seperti demam, menggigil, nyeri pinggang, dan disuria.

Factor resiko terjadinya infeksi saluran kemih adalah sebagai berikut:
a.       Jenis kelamin (wanita lebih berisiko)
b.      Kebiasaan seksual,
c.       Penggunaan beberapa jenis alat kontrasepsi seperti kondom berbentuk diafragma
d.      Usia (orang yang lebih tua lebih rentan mengalami infeksi, anak-anak juga dapat mengalaminya)
e.       Riwayat keluarga mengalami ISK
f.       Diabetes atau kondisi kronis lainnya yang mempengaruhi sistem imun
g.      Penggunaan kateter yang berkepanjangan (sebuah selang dimasukkan dalam kandung kemih untuk mengeluarkan urin)
h.      Batu ginjal yang kambuh

Pada usia lanjut infeksi saluran kemih dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
a.       ISK Uncomplicated (simple)
ISK sederhana yang terjadi pada penderita dengan saluran kencing tak baik, anatomic maupun fungsional normal. ISK ini pada usia lanjut terutama
mengenai penderita wanita dan infeksi hanya mengenai mukosa superficial kandung kemih.
b.      ISK Complicated
Sering menimbulkan banyak masalah karena sering kali kuman penyebab sulit diberantas, kuman penyebab sering resisten terhadap beberapa macam antibiotika, sering terjadi bakterimia, sepsis, dan shock.
ISK ini terjadi bila terdapat keadaan- keadaan sebagai berikut :
1.      Kelainan abnormal saluran kencing, misalnya batu, reflex vesiko uretral obstruksi, atoni kandung kemih, paraplegia, kateter kandung kencing menetap dan prostatitis.
2.      Kelainan faal ginjal :GGA maupun GGK
3.      Gangguan daya tahan tubuh

4.      Infeksi yang disebabkan karena organisme virulen seperti prosteus spp yang memproduksi urease.

0 komentar:

Posting Komentar